Kabupaten Banyuasin memiliki Topografi 80% wilayah datar berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak, sedangkan yang 20% lagi berombak sampai bergelombang berupa lahan kering dengan sebaran ketinggian 0-40 meter diatas permukaan laut.
Lahan rawa pasang surut yang terletak disepanjang Pantai Timur sampai ke pedalaman meliputi wilayah Kecamatan Muara Padang, Kecamatan Makarti Jaya, Kecamatan Muara Telang, Kecamatan Banyuasin II, Pulau Rimau, Banyuasin I, sebagian Kecamatan Talang Kelapa, sebagian Kecamatan Banyuasin III, Kecamatan Betung dan Kecamatan Tungkal Ilir.
Selanjutnya lahan rawa lebak terdapat di Kecamatan Rantau Bayur, sebagian Kecamatan Rambutan, sebagian kecil Kecamatan Banyuasin I dan Kecamatan Banyuasin III.
Sedangkan lahan kering dengan Topografi agak bergelombang terdapat di sebagian besar Kecamatan
Betung, Kecamatan Banyuasin III, Kecamatan Talang Kelapa serta sebagian kecil Kecamatan Rambutan.
Dari sisi hidrologi berdasarkan sifat tata air, wilayah Kabupaten Banyuasin dapat dibedakan menjadi daerah dataran kering dan daerah dataran basah yang sangat dipengaruhi oleh pola aliran sungai. Aliran sungai
di daerah dataran basah pola alirannya Rectangular, dan di daerah dataran kering pola alirannya Dandritik.
Beberapa sungai besar Sungai Musi, Sungai Banyuasin, Sungai Calik, Sungai Telang, Sungai Upang dan yang lainnya berperan sebagai sarana transportasi air disepanjang garis pantai lebih dari 150 Km.
Pola aliran di wilayah ini, terutama di daerah rawa-rawa dan pasang surut umumnya Rectangular, sedangkan untuk daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut aliran sungainya adalah subparali, dimana daerah bagian tengah disetiap daerah sering dijumpai genangan air yang cukup luas.
Wilayah Kabupaten Banyuasin memiliki tipe iklim B1 menurut klasifikasi Oldemand dengan suhu rata-rata 26,100-27,400 Celcius dan kelembaban relative 69,4%-85,5% dengan rata-rata curah hujan 2.723 mm/tahun.
Sedangkan jenis tanah di Kabupaten Banyuasin terdiri dari 4 jenis, yaitu :
a) Organosol :
Terdapatdi dataran rendah/rawa-rawa.
b) Klei Humus :
Terdapat di dataran rendah/rawa-rawa.
c) Alluival :
Terdapat di sepanjang sungai.
d) Padzoik :
Terdapat di daerah berbukit-bukit.
Rabu, 01 September 2010
Kapal Tangker Meledak di Perairan Banyuasin
Sebuah kapal tangker OB SMS-2000, meledak di Mariana, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Dua anak buah kapal tersebut, Umar, 37, dan Ismail, 30, tewas seketika.
Peristiwa meledaknya kapal tanker itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (25/2/2010). Kedua korban tewas yang merupakan warga Mariana, kabupaten Banyuasin, Sumsel, dibawa ke RS Sungai Kundur.
Saat kejadian, tangker tersebut sedang berada sekitar galangan kapal PT Mariana Bahagia. Menurut informasi, kapal tanker yang memuat minyak mentah itu baru tiba Rabu (24/2/2010) sore dari Jakarta.
Tak jauh dari badan kapal itu ada pengerjaan las untuk pagar kapal. Diduga masih ada minyak didalam tanker sehingga memicu terjadinya ledakan.
Festival Budaya Islam
Memeriahkan Hari Ulang Tahun Banyuasin yang ke 8, Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Banyuasin Mengafakan acara perlombaan. Tidak hanya jalan santai dan pertandingan olahraga, dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Banyuasin ke-8, Pemkab Banyuasin juga menggelar Festival Seni Budaya Islam (FSBI).
Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Camat Banyuasin III dan berlangsung selama tiga hari itu, 28-30 Juni, dimaksudkan untuk pelestarian budaya melayu Islam dengan iringan Jakarta Music Sound System.
Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Hazairin Zabidi, Senin (28/6) mengatakan;
FSBI ini merupakan kegiatan rutin dalam memeriahkan HUT Kabupaten Banyuasin, hal ini sebagai bentuk pelestarian Budaya Islam di Banyuasin. Ini kegiatan rutin selalu dilakukan setiap tahun dalam HUT Kabupaten Banyuasin. Jumlah peserta pun terus meningkat setiap tahun. Bahkan pelaksanaannya menjadi ajang yang ditunggu oleh kelompok pengajian dan kelompok Kesenian Islam di Banyuasin ini.
Hazairin menyebutkan, festival kali ini pihaknya melombakan dua kategori yakni Robbana dan Sarofal Annam diikuti 40 kelompok peserta berasal dari 8 kecamatan yakni Banyuasin III, Betung, Rantau Bayur, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Rambutan dan Banyuasin I.
“40 peserta ini merupakan peserta yang menjadi juara pada lomba yang digelar di tingkat kecamatan,” ungkapnya.
Di kabupaten ini, peserta lomba dengan katagori lomba rebana, qosidah, sarofal anam, nasyid, dan pembacaan Barzanji, diakui masih sangat tinggi. Terbukti perwakilan Banyuasin yang ikut lomba festival di Jakarta mendapat juara dua.
Sementara itu, Bupati Banyuasin, H. Amiruddin Inoed pada kesempatan pembukaan festival ini dengan memukul rebana berbarengan dengan grup rebana se Banyuasin, mengatakan pelaksanaan festival ini harus dilestarikan.
Saya (Hendra Muchlyadi) dan Fahrul Ternando yang kebetulan berada dibalik layar, (Jakarta Music Sound System) turut merasakan kegembiraan dalam rangka perayaan HUT Kabupaten Banyuasin yang ke 8 tersebut. Padahal waktu itu adik angkat saya Fitri Yani yang berasal dari Jambi datang ke Palembang.
Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Camat Banyuasin III dan berlangsung selama tiga hari itu, 28-30 Juni, dimaksudkan untuk pelestarian budaya melayu Islam dengan iringan Jakarta Music Sound System.
Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Hazairin Zabidi, Senin (28/6) mengatakan;
FSBI ini merupakan kegiatan rutin dalam memeriahkan HUT Kabupaten Banyuasin, hal ini sebagai bentuk pelestarian Budaya Islam di Banyuasin. Ini kegiatan rutin selalu dilakukan setiap tahun dalam HUT Kabupaten Banyuasin. Jumlah peserta pun terus meningkat setiap tahun. Bahkan pelaksanaannya menjadi ajang yang ditunggu oleh kelompok pengajian dan kelompok Kesenian Islam di Banyuasin ini.
Hazairin menyebutkan, festival kali ini pihaknya melombakan dua kategori yakni Robbana dan Sarofal Annam diikuti 40 kelompok peserta berasal dari 8 kecamatan yakni Banyuasin III, Betung, Rantau Bayur, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Rambutan dan Banyuasin I.
“40 peserta ini merupakan peserta yang menjadi juara pada lomba yang digelar di tingkat kecamatan,” ungkapnya.
Di kabupaten ini, peserta lomba dengan katagori lomba rebana, qosidah, sarofal anam, nasyid, dan pembacaan Barzanji, diakui masih sangat tinggi. Terbukti perwakilan Banyuasin yang ikut lomba festival di Jakarta mendapat juara dua.
Sementara itu, Bupati Banyuasin, H. Amiruddin Inoed pada kesempatan pembukaan festival ini dengan memukul rebana berbarengan dengan grup rebana se Banyuasin, mengatakan pelaksanaan festival ini harus dilestarikan.
Saya (Hendra Muchlyadi) dan Fahrul Ternando yang kebetulan berada dibalik layar, (Jakarta Music Sound System) turut merasakan kegembiraan dalam rangka perayaan HUT Kabupaten Banyuasin yang ke 8 tersebut. Padahal waktu itu adik angkat saya Fitri Yani yang berasal dari Jambi datang ke Palembang.
Kamis, 19 Agustus 2010
Rabu, 18 Agustus 2010
ARTI LOGO BANYUASIN
Perisai adalah lambang perlindungan sebagai pertahanan, perisai tertuang pada logo, dibagi 6 area melambangkan Kabupaten Banyuasin dilindungi 6 unsur Bagian Pertahanan Negara.
1. Angkatan Udara
2. Angkatan Laut
3. Angkatan Darat
4. Kepolisian
5. Sipil
6. Kabupaten Baru
Makna Warna
Warna Biru : Penghimpunan
Warna Hijau : Kemakmuran
Warna Kuning : Ketentraman
Warna Merah : Keberanian
Warna Putih : Kesucian
Bintang
Melambangkan Agamis : Meskipun Banyuasin terdiri dari berbagai agama tetapi tetap saling menghargai & Berketuhan Yang Maha Esa.
Sawit, Minyak, Karet
Melambangkan potensi Sumber Daya Alam yang berpotensi Daerah Banyuasin terdapat Sumber Kekayaan Alam yang patut ditumbuh kembangkan dimasa mendatang.
Gelombang Biru
Melambangkan Kabupaten Banyuasin memiliki Potensi Kelautan
Tudung Adat (Tudung Saji) = SK Berdirinya Kabupaten Banyuasin
Melambangkan Suatu Badan Adat yang berperan Sebagai Pelindung dan sebagai tempat Musyawarah & Mufakat (Warna merah melambangkan masyarakat Banyuasin berkemauan keras semangat & tekat untuk membangun atau menyelesaikan permasalahan).
Rantai Kiri dan Kanan
Melambangkan pengikat hubungan masyarakat dan falsafah antara dulang dan tudung saling mengikat tidak terpisahkan sebagai pemersatu masyarakat Banyuasin.
Dulang
Melambangkan Wadah Pemersatu dan Kekeluargaan Masyarakat Banyuasin
Tangkai Buah Padi dan Sekutum Bunga Kapas
Melambangkan kesejahteraan bagi masyarakat Banyuasin
Sembilan Garis Biru
Melambangkan di Kabupaten Banyuasin mengalir sungai sebanyak 9 anak sungai
Motto Sedulang Setudung
Sedulang Setudung adalah Bahasa bahasa Daerah yang melambangkan bahwa Masyarakat Banyuasin dalam membangun Daerah didasari tekad kebersamaan, pita putih melambangkan kesetiaan dan keluhuran.
Tulisan Kata Banyuasin
Menyatakan Nama Daerah
Senin, 16 Agustus 2010
Sejarah Singkat Pembentukan Kabupaten Banyuasin
Kabupaten Banyuasin dibentuk berdasarkan pertimbangan pesatnya perkembangan dan kemajuan pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan umumnya dan khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin yang diperkuat oleh aspirasi masyarakat untuk menigkatkan penyelenggaraan pemreintahan pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin kesejahteraan masyarakat.
Status daerah yang semula tergabung dalam Kabupaten Musi Banyuasin berubah menjadi Kabupaten tersendiri yang memerlukan penyesuaian, peningkatan maupun pembangunan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan dan menamakan diri Kabupaten Banyuasin dengan Ibu kota Pangkalan Balai / Kedondong Raye.
Selanjutnya, setelah melalui proses pemilihan yang demokratis oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuasin, Ir. H. AMIRUDDIN INOED terpiIih sebagal Bupati definitif Kabupaten Banyuasin Periode 2003 — 2008.
Hasil pemilihan tersebut, kemudian disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia melalui penerbitan SK Mendagri Nomor 131.26-442 Tahun 2003.
Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin secara resmi dilantik oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 14 Agustus 2003. Secara yuridis pembentukan Kabupaten Banyuasin disahkan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2002. Berdasarkan UndangUndang tersebut maka Menteri Dalam Negeri RI dengan Keputusan Nomor 131.26- 255 Tahun 2002 menetapkan Ir. H. AMIRUDDIN INOED dan Drs. A. RACHMAN HASAN sebagai Pejabat Banyuasin.
Wilayah Kabupaten Banyuasin Terdiri dari 15 Kecamatan:
01. Banyuasin I
02. Banyuasin II
03. Banyuasin III
04. Air Saleh
05. Betung
06. Makarti Jaya
07. Muara Padang
08. Muara Sugihan
09. Muara Telang
10. Pulau Rimau
11. Rambutan
12. Rantau Bayur
13. Talang Kelapa
14. Tanjung Lago
15. Tungkal Ilir
Wilayah Kabupaten Banyuasin Terdiri dari 15 Kecamatan:
01. Banyuasin I
02. Banyuasin II
03. Banyuasin III
04. Air Saleh
05. Betung
06. Makarti Jaya
07. Muara Padang
08. Muara Sugihan
09. Muara Telang
10. Pulau Rimau
11. Rambutan
12. Rantau Bayur
13. Talang Kelapa
14. Tanjung Lago
15. Tungkal Ilir
Langganan:
Postingan (Atom)